Sabtu, 22 November 2014

Gandadi Putra...

Lahir Surabaya, pada tanggal 16 Desember 1996. Ada campuran darah Pakistan dari Alm. Kakek dari Ibu (ayahnya ibu saya). Anak kedua dari tiga bersaudara, semua saudara saya pintar-pintar dan memiliki potensi masing-masing. Ayah dan Ibu berasal dari keluarga yang tidak mampu. Ayah saya berhasil membawa keluarganya ke arah yang lebih sejahtera dan sederhana. Yup, saya bersyukur saya terlahir dari keluarga yang mampu dan sederhana.
Ayah saya seorang pegawai swasta pertambangan, sebagian besar paham politik, kritikus, memiliki pemikiran yang amat luas dan berpandangan sangat jauh. Ibu saya tidak bekerja. Ibu saya adalah anak yatim, ditinggal kakek saya saat ibu saya SMP (kalau sekarang mungkin sebutannya kelas 7). Ibu saya hanya berijazah SD dan dilarang ayah saya untuk bekerja, sehingga ayah saya bekerja sendiri dan ibu saya bertugas mengurus saya dan saudara saya. Oh iya, saya tingga di Surabaya bertiga, dengan saudara saya (kakak dan adik), sedangkan orang tua saya berada di Nusa Tenggara Barat untuk bekerja. Hidup mandiri...

Cukup sekian dari keluarga saya. Saya sekarang berumur 18 tahun (2014), saya masih SMA. Perjalanan pendidikan saya hampir tidak terarah. Mengapa begitu? Saya selalu pindah pindah sekolah. Saya saat SD pindah satu kali. SMP pindah satu kali. SMA pindah berkali-kali... pindah bangku maksudnya. Saya akhirnya menetap sekolah saat SMA (tidak pindah sekolah). Semenjak kecil SD saya memiliki impian menjadi arsitek dan itu dapat dilihat oleh Ayah saya. Saat SD saya merupakan murid yang bandel. Saya sering tidak mengerjakan tugas, hingga akhirnya sering dihukum, mungkin jika hukuman mental saya terima, masalahnya saya dihukum fisik sehingga saya wajib melapor pada Ibu saya. Akhirnya gurunya yang dimarahi Ibu saya hahaha... Hingga pada masa kelas 5 SD saya menemukan guru yang benar-benar membenci saya, selalu menghina saya sehingga saya terkena penyakit tekanan batin. Saya melapor pada ayah saya untuk saat ini, ayah saya tidak dapat bertindak banyak, hanya mengatakan dalam bahasa Jawa yang artinya "Tunjukkan derajatmu lebih tinggi dari lawanmu". Hingga saat kelas 6 SD saya bangkit dan mendapat peringkat 4 UN satu sekolah, lumayan bisa membuat orang tua saya terharu.

Saat SMP saya tidak merasakan sensasi belajar, sangat biasa dan tidak bergairah. Sehingga prestasi saya di SMP menurun drastis, apalagi dengan bertambahnya persaingan prestasi. Sejak SMP ini saya selalu dijuluki Master IT dikarenakan saya merupakan siswa dengan tingkat kemampuan komputer yang sangat baik, bahkan jauh sebelum guru TIK mengajarkan materi, saya sudah paham, bahkan saya bisa lebih paham jauh daripada itu. Tetapi saya hanya ahli dipraktik, kalau ulangan materi saya selalu dapat nilai pas-pasan.

Hingga pada saat SMA saya menemukan sekolah yang luar biasa. Saya tidak pernah menemukan sekolah yang se-unik dan se-seru ini. Yup, itulah almamater saya SMA Trimurti Surabaya, walaupun sekolah swasta tetapi saya sangat senang disini dan gurunya tak kalah profesional dengan guru SMA Negeri, bahkan ada yang lebih profesional dari guru negeri (nyata). Saat SMA ini saya menemukan banyak sekali impian. Saya juga tumbuh semakin dewasa, jalan pikiran saya juga dapat memandang jauh sekali, bahkan terkadang saya selalu memikirkan jauh daripada kebanyakan teman seumuran saya. Jika memkirkan bekal mati itu sudah biasa, semua orang akan memikirkannya. Tapi saya selalu memikirkan bagaimana keluarga saya kelak, bagaimana rumah saya, apakah istri saya akan menyayangi saya dan menjaga pandangannya seperti bidadari surga, apakah anak-anak saya setampan ayahnya dan secantik ibunya, apakah saya dapat membelikan mobil untuk istri saya, apakah saya dapat mengajak keluarga saya keliling dunia, dll dll dll, itu semua sudah terpikirkan oleh saya dan kebanyakan dari mereka menghina saya karena terlalu dini untuk memikirkannya, bahkan ada yang jijik mendengarkan saya mengatakan itu, saya diperintahkan untuk menggapai cita-cita saya terlebih dahulu, mereka tidak pernah tau bahwa impian saya dapat tercapai jika saya menginginkan berbagai hal itu

Saat masa SMA ini saya juga mengutakan bakat saya pada semua bidang yang saya inginkan. Saya mencintai desain, teknik, dan arsitektur. Semua saya kuatkan bakat untuk mendapatkan hal itu, salah satunya dengan saya mengikuti dan lolos seleksi (19 November 2014) Universitas Ciputra jurusan Interior Arsitektur, saya belum mencoba untuk PTN karena belum buka. Ciyeee anak Arsitek UC~

Saat SMA ini juga saya menemukan hal-hal yang manis, sekaligus pahit. Saya menemukan banyak teman yang peduli dengan saya, memerhatikan saya meskipun saya adalah orang yang acuh tak acuh, tidak terlalu peduli dengan hal sekitar. Saya menemukan indahnya mencintai dan dicintai selain daripada cinta Allah SWT dan keluarga. Saya menemukan wanita yang anggun dan sesuai dengan apa yang saya idam-idamkan sebagai istri saya kelak, tapi sepertinya tidak.

Oke cukup sekian perjalanan hidup saya sampai saat ini (22 November 2014), terima kasih telah menyimak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tour Museum Tugu Pahlawan Surabaya | Arti Sebuah Sejarah

" Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya " Begitulah kalimat yang sering kita dengar pada setiap ...